Medangan: melembagakan tradisi sebagai media pembelajaran

Dalam aktivitas di sawah, petani di Dukuh Jatilawang Desa Jembayat, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal memiliki tradisi “medangan”, yaitu makan minum bersama dengan tetangga sawahnya pada waktu istirahat. Biasanya, selain berbagi bekal makanan dari rumah, juga diisi dengan perbincangan seputar tanaman atau hal lainnya.

Dalam Kegiatan Pemasyarakatan Teknologi Mikroba-intensif  Dalam Budidaya Padi Program Dosen Pulang Kampung LPPM-IPB 2022 yang dilaksanakan desa ini, Dr. Ir. Sugeng Santoso, MSc. Agr selaku ketua tim peneliti, berinisiatif melembagakan tradisi ini menjadi media untuk belajar bersama.

Secara terstruktur, perbincangan diisi dengan diskusi dan praktek seputar budidaya pertanian. Beberapa topik diskusi yang telah dilaksanakan diantaranya: teknik pengamatan organisme pengganggu tanaman (OPT) serta dasar analisis untuk menyusun strategi pengendaliannya dalam kerangka Pengendalian Hama Terpadu (PHT), pemanfaatan mikroba bermanfaat untuk peningkatan pertumbuhan dan pengendalian OPT, serta pemanfaatan sumberdaya lokal (in situ) sebagai sumber hara bagi tanaman.

Petani juga diajak belajar bersama untuk praktek seleksi benih, memperlakukan benih dengan bakteri perakaran pemacu pertumbuhan tanaman, dan membuat pupuk organik cair berbahan baku kompos dengan teknik ekstraksi  (compost tea).

Sunardi, salah satu pengelola Rumah Belajar Petani-Gerakan Petani Nusantara DPC Kabupaten Tegal mengatakan bahwa proses belajar pada saat “medangan” ini diharapkan menjadi tradisi baru di kalangan petani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *